Saturday, August 14, 2010

Keaslian Teh Putih Heaven Leaf

dapatkan kesegaran dan kesehatan dalam secangkir Teh Putih
Teh putih Heaven Leaf telah melalui proses seleksi yang sangat ketat untuk menghasilkan teh putih premium dengan kualitas terbaik. Untuk itu, kami hanya menggunakan satu tunas dua daun termuda dari varietas Camellia Sinensis, yang diproses secara tradisional dan alami. Kualitas teh putih juga sangat tergantung dari musim panen. Teh putih terbaik dipetik pada awal musim semi dengan standar tertentu. Yang paling utama, memetik teh putih dengan grade terbaik tidak boleh dilakukan pada saat hujan atau disaat pagi hari yang berembun.

Komitmen dalam memberikan teh putih premium terbaik kami wujudkan dengan adanya sertifikasi berikut:

  • Teh putih Heaven Leaf telah dilengkapi dengan Sertifikasi ISO untuk menjamin kualitas produk terbaik bagi Anda dan seluruh keluarga.
  • Teh putih Heaven Leaf telah melalui uji Standar Keamanan Eropa yang sangat ketat sehingga aman untuk dikonsumsi.
  • Garansi 100% produk asli (Original Product), dari Fujian, China, tempat asal teh putih terbaik di dunia.
  • Garansi kualitas produk terbaik (Quality Promise) yang terdapat pada kemasan teh putih Heaven Leaf, untuk memastikan teh putih Heaven Leaf hanya dibuat dari tunas dan dua daun teh termuda.

Teh Putih untuk Kesehatan & Kecantikan

Dari berbagai penelitian ilmiah dan uji klinis dilingkungan akademis dan kesehatan, antioksidan polifenol yang terdapat dalam teh putih bermanfaat sebagai berikut:

  • Mencegah penyakit kardiovaskular (berhubungan dengan peradaran darah). Polifenol dalam teh menunjukkan efek yang bagus pada zat pembeku darah dan anti penggumpalan darah, terutama katekin yang dapat mencegah sel darah merah menggumpal.
  • Mencegah pengerasan / penyempitan pembuluh darah, mengurangi kemungkinan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner.
  • Anti karsinogenik, menolak zat nitrosoamine yang merupakan suatu zat pembentuk karsinogen (penyebab kanker) dalam makanan.
  • Menguatkan kekebalan tubuh dan anti penuaan dini, menghilangkan kerutan-kerutan di kulit
  • Mengeluarkan racun dan anti radiasi. Polifenol dalam teh adalah filter alami terhadap radiasi sinar ultra violet
  • Melancarkan aliran darah pada pembuluh darah, meningkatkan ketahanan pembuluh darah
  • Menyegarkan dan mematikan kuman penyebab bau nafas tak sedap, anti gigi berlubang, dan anti bakteri
  • Mencegah kerusakan otak
  • Mencegah kanker: Antioksidan yang terkandung dalam teh putih dapat mencegah dan melawan kanker usus besar, prostat dan perut.
  • Menurunkan tekanan darah: Penelitian membuktikan teh putih dapat mengencerkan darah dan memperbaiki fungsi arteri sehingga menurunkan tekanan darah.
  • Menurunkan kolesterol: Antioksidan catechin dalam teh putih dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
  • Melindungi jantung: Teh putih dapat melindungi hati dan seluruh sistem peredaran darah. Selain itu juga dapat menurunkan kadar gula darah, serta mencegah dan mengurangi gejala diabetes melitus.
  • Anti-viral: Teh putih dapat membunuh bakteri dan virus. Kandungan antioksidannya juga memperkuat sistem imunitas tubuh.
  • Menyehatkan gigi dan gusi: Teh putih mengandung sejumlah kecil fluoride dan nutrien lain yang menjaga kesehatan gigi dan gusi.
  • Mengurangi stres dan menambah energi: Kandungan dalam teh putih dapat menenangkan, mengurangi stres dan menambah energi.

Cara Menyajikan Teh Putih Heaven Leaf yang Benar

Teh putih terbaik adalah bila cara penyajiannya menggunakan air yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Ikuti langkah berikut untuk mendapatkan seduhan teh putih terbaik:

  • Gunakan air mineral kemasan yang berstandar SNI karena air yang segar dan bersih akan menghasilkan satu gelas terbaik.
  • Masukkan 2 sendok teh dari teh putih kedalam gelas.
  • Bilas teh putih dengan air panas selama 8 - 10 detik.
  • Tuangkan 200 ml air panas dengan suhu berkisar antara 72 - 82 derajat Celsius ke dalam gelas.
  • Setelah 4 - 5 menit, pisahkan daun teh putih dengan menggunakan penyaring dan teh putih siap disajikan.
  • Segera konsumsi teh putih dalam keadaan hangat-hangat panas, karena polifenol dalam teh putih akan semakin berkurang seiring dinginnya suhu teh putih setelah diseduh.
  • Teh putih dapat diseduh ulang hingga 3 - 4 kali.
  • Untuk seduhan terakhir memerlukan waktu lebih lama yaitu sekitar 10 menit
Mohon memperhatikan anjuran berikut:
  • Gunakan gelas kaca, gelas porselen atau gaiwan untuk menyeduh.
  • Hindari merebus air dengan menggunakan alat memasak yang terbuat dari bahan aluminium.
  • Untuk hasil yang maksimal hindari pemakaian gula pada teh putih.
  • Jangan minum teh saat atau sesudah makan kerena zat yang terkandung dalam makanan dapat dicuri oleh zat stimulan teh (beri jeda waktu 30-60 menit setelah atau sebelum makan).
  • Hindari minum teh dicampur dengan susu karena menyebabkan zat-zat yang dikandungnya menjadi berkurang bermanfaat.
  • Jangan minum teh yang sudah semalaman karena sudah banyak zat nya yang teroksidasi dan basi sehingga berdampak tidak baik untuk tubuh.
  • Hindari minum teh saat hamil dan menyusui. Karena kafein dan zat stimulan pada teh bisa merangsang kontraksi rahim. Selain itu untuk ibu menyusui akan mengganggu produksi kelenjar penghasil susu ibu atau ASI.

Perbedaan antara Teh Hitam, Teh Hijau, Teh Oolong dan Teh Putih

teh hijau dan teh putih
Teh yang baik dihasilkan dari bagian pucuk ditambah 2-3 helai daun muda, karena pada daun muda tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein serta asam amino. Senyawa-senyawa inilah yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh.



Dasar utama pengolahan teh adalah pemanfaatan oksidasi senyawa polifenol yang ada di dalam daun teh. Proses oksidasi ini lazim disebut fermentasi. Berdasarkan sifat fermentasinya, dikenal empat macam jenis teh, yaitu:

Teh hitam (black tea)
Teh hitam mudah dikenali di pasaran karena warnanya hitam dan paling luas dikonsumsi. Dalam proses pengolahan diberi kesempatan penuh terjadi fermentasi (mengalami perubahan kimiawi sempurna sehingga hampir semua kandungan tanin terfermentasi menjadi theaflavin dan thearubigin) yang akan merubah warna daun teh dari hijau menjadi kecoklatan dan dengan proses pengeringan berubah menjadi hitam.

Teh oolong
Umumnya diproduksi dari tanaman teh yang tumbuh di daerah semi tropis. Prosesnya sama seperti teh hitam, namun proses fermentasinya hanya sebagian (lebih singkat sekitar 30-70% dan perubahan berlangsung setengah sempurna sehingga masih mengandung sebagian tanin dan beberapa senyawa turunannya) sehingga warna dan aromanya di antara teh hitam dan teh hijau.

Teh hijau (Green Tea)
Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi (hampir tidak mengalami proses perubahan kimia). Biasanya pucuk teh diproses langsung dengan panas/steam untuk menghentikan aktivitas enzim sehingga sama seperti raw leaf (daun teh awalnya), karena itu selain warnanya masih hijau juga masih mengandung tanin yang relatif tinggi.

Teh Putih (White Tea)
Merupakan jenis teh terbaik karena untuk mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan utama. Kandungan antioksidan paling tinggi. Dalam prosesnya, daun teh dibiarkan layu secara alami sehingga warnanya menjadi putih.
Mutu teh merupakan kumpulan sifat yang dimiliki oleh teh, baik sifat fisik maupun kimianya. Kedua sifat ini telah dimiliki sejak masih berupa pucuk teh maupun diperoleh sebagai akibat teknik penanganan dan pengolahan yang dilakukan.

Kandungan senyawa kimia dalam daun teh terdiri dari tiga kelompok besar yang masing-masing mempunyai manfaat bagi kesehatan, yakni:

1. Polifenol
Polifenol merupakan antioksidan jenis bioflavonoid yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali dari vitamin E. Manfaatnya:
o Menurunkan kadar kolesterol
o Menurunkan tekanan dan kadar gula darah
o Membantu kerja ginjal dan mencegah terjadinya batu empedu
o Memperlancar pencernaan
o Melarutkan lemak dan mencegah kolesterol jahat

2. Kafein
Unsur kafein dalam teh jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kopi. Manfaatnya:
o Bersifat sebagai mild stimulant pada sistem saraf pusat sehingga memperlancar sirkulasi darah ke otak
o Dengan minum teh secara teratur akan menaikkan tingkat ingatan, cognitive performance, feeling of pleasant dan mood.

3. Essential oil
Teh juga mengandung protein yang dirasakan besar peranannya dalam pembentukan aroma. Manfaatnya:
o Melarutkan lemak
o Memperlancar pencernaan dan peredaran darah

Teh Putih Mengatasi Masalah Obesitas

Teh Putih Premium Heaven Leaf
Teh dikenal sebagai minuman berkhasiat bagi tubuh. Teh putih merupakan salah satu jenis yang berkhasiat mencegah kelebihan berat badan atau obesitas. Seperti diketahui, teh dikelompokan menjadi empat jenis yaitu teh hitam, oolong, hijau dan putih.
Riset yang dilakukan beberapa waktu lalu diketahui, ekstrak teh putih dapat mencegah jaringan lemak berkembang sehingga menghambat potensi kegemukan dan membantu membakar lemak. Hal tersebut disebabkan ektrak teh mampu menaikkan metabolisme dan membuat tubuh menjadi langsing. Dengan konsentrasi tinggi antioksidan, teh putih bisa menggantikan sayuran-sayuran hijau lain.

Ahli Nutrisi, Marc Winnefeld seperti yang diberitakan The Telegraph, Jum'at (1/5) mengungkapkan, di negara-negara industri maju,penderita obesitas terus berkembang. Padahal obesitas merupakan penyakit dengan tingkat resiko tertinggi penyebab penyakit jantung dan diabetes.
"Kita tahu bahwa teh putih mungkin merupakan sumber alami zat yang melangsingkan tubuh," terangnya.

Winnefeld berserta koleganya kemudian melakukan penelitian terhadap efek biologis dari ekstrak teh putih.Lantas mereka mengembangkan jaringan lemak di laboratorium. Jaringan lemak tersebut diberikan ekstrak teh putih dan hasilnya, jaringan lemak tersebut berangsur menyusut.
"Ekstrak tersebut menghambat proses yang terkait dengan pertumbuhan jaringan lemak, saat itu juga secara tepat ekstrak menghambat penyebab gemuk," paparnya.

Penelitian sebelumnya juga membuktikan, khasiat teh putih lebih baik ketimbang jenis lain karena mampu mengaktifkan sel manusia yang bertanggung jawab terhadap kegemukan. Seratus tahun lalu, masyarakat China merahasiakan khasiat yang dimiliki teh putih. Beberapa ilmuwan pun telah menyatakan bahwa teh putih tergolong minuman kesehatan.

Tak hanya menurunkan berat badan. Teh putih juga diketahui mencegah pengaktifan sel kanker dan juga efektif untuk menangkal radikal bebas serta permasalahan pada kulit. Dengan demikian teh putih mampu mencegah penuaan dan pengerutan pada kulit.

Teh putih dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih seperti halnya teh hijau dan teh hitam banyak dikonsumsi di Inggris dan negara-negara barat. (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/09/05/01/47697-teh-putih-hambat-obesitas)

Manfaat kesehatan dari Teh Putih dalam melawan kanker

Teh dilaporkan mempunyai banyak manfaat kesehatan, seperti melawan kanker, serangan jantung dan stroke. Selain itu dapat juga untuk meningkatkan kepadatan tulang. Flavonoids, yang memberikan rasa pada teh, adalah komponen antioksidan. Kebanyakan daun teh hijau dan teh hitam terdiri dari 25-30% flavonoid.

Teh hijau mempunyai flavonoid lebih banyak dibandingkan dengan teh hitam dan teh putih mempunyai flavonoid paling banyak diantara kedua teh tersebut. Teh putih tidak banyak dipelajari dan dikenal di Indonesia, berbeda dengan Amerika dan Eropa yang telah mempelajari teh putih melalui berbagai penelitian ilmiah sejak 10 tahun yang lalu, dan telah dipublikasikan pada berbagai jurnal kesehatan.

Teh putih adalah jenis teh yang paling langka dan yang paling enak. Teh putih merupakan teh yang pemrosesan-nya paling sedikit. Tidak seperti teh hitam dan teh hijau, teh putih dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dibawah sinar matahari, cara seperti ini dapat menghasilkan banyak antioksidan. Teh Putih mengandung tiga kali lebih banyak polifenol antioksidan dibandingkan yang tekandung didalam teh hijau. Minum teh putih disamping mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, juga lebih enak rasanya daripada teh hijau.

Beberapa artikel jupa memberikan informasi, bahwa kita perlu untuk menyeduh teh sekitar 3 menit, dengan air suhu 70-80 derajat celcius! Penyeduhan dapat mengeluarkan antioksidan dari dalam teh lebih sempurna, yang menyehatkan badan kita. Membiarkan diseduh selama 3 hingga 5 menit dapat mengeluarkan 69% - 85% flavonoid yang terkandung didalamnya. Flavonoid dapat berkurang, karena itu sebaiknya kita langsung meminum teh tersebut. Flavonoid tidak ditemukan didalam teh kemasan siap minum seperti teh dalam botol atau teh dalam kotak, yang biasa dijual di supermarket.

Asal-usul Teh

kebun teh di Fujian, China
Bangsa Cina telah minum teh selama 5.000 tahun. Asal mula teh pada awalnya masih merupakan legenda . Legenda yang paling terkenal adalah cerita tentang Kaisar Shen Nung (diucapkan ‘Shay-Nung’). Penemuan teh olehnya belum ditempatkan secara tepat dalam sejarah, yaitu pada tahun 2737 sebelum masehi.
Selama ribuan tahun, bangsa Cina meminum teh untuk kesehatan dan kenikmatan. Tidak seorangpun tahu apa yang menyebabkan mereka tertarik dengan daun hijau serta mengkilap dari Camellia sinensis , tetapi legenda popular dapat memberi pengetahuan kepada kita.
Pada suatu hari, ketika Kaisar Shen Nung akan minum air mendidih, beberapa daun dari pohon yang menjuntai tertiup angin dan jatuh di panci berisi air mendidih tersebut. Sang Kaisar ingin tahu dan memutuskan untuk mencicipi air rebusan yang tidak menyerupai minuman tersebut. Kaisar menemukan air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.
Legenda dari India menghubungkan penemuan teh dengan biarawan Bodhidharma. Sang biarawan sangat kecapekan setelah mengakhiri pertapaannya selama 7 tahun. Dalam keputus-asaan dia mengunyah beberapa daun yang tumbuh didekatnya, yang dengan serta-merta menyegarkannya kembali.
India saat ini merupakan penghasil teh terbesar di dunia, tetapi tidak ada catatan sejarah mengenai minum teh di India sebelum abad kesembilan belas. Eksperimen dari Bodhidharma mengunyah teh tidak pernah disebarkan kepada masyarakat umum pada saat itu.
Mitologi lain dari Jepang mengenai biarawan yang bertapa, Bodhidharma, menjelaskan bagaimana ia membuang kelopak matanya yang berat ke tanah karena merasa frustasi tidak mampu untuk tetap terjaga. Pohon teh tumbuh dimana ia membuang kelopak matanya. Dedaunan dari pohon yang baru tumbuh ini secara ajaib menyembuhkan kepenatannya.
Teh bukan asli dari Jepang, maka mitologi ini tidak memberikan penjelasan untuk keberadaanya secara mendadak di Jepang. Realitanya kurang beragam: di awal abad kesembilan, seorang biarawan dari Jepang yang pulang dari pengembaraan, bernama Dengyo Daishi membawa biji tanaman teh dari Cina.
Metode pembuatan teh dengan panci terbuka yang diperkenalkan oleh Kaisar Shen Nung terbukti setelah sekian lama waktu berjalan. Hal tersebut membutuhkan waktu 4.000 tahun sebelum metode pembuatan teh yang kita kenal sekarang dikembangkan.
Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), bangsa Cina mulai membuat teh dengan air mendidih. Dengan sedikit adaptasi, tempat penuang anggur tradisional dari China yang menggunakan penutup menjadi teko teh yang sempurna.

Teh
‘Teh’ dengan segala variasinya di dunia dalam pengejaan dan pengucapan berasal dari sumber tunggal. ‘ Te ‘, berarti ‘teh’ dalam dialek Cina Amoy. Bahasa Cina nasional dari kata teh, ‘ cha ‘, juga menghasilkan beberapa turunan kata lain di dunia.
Teh masuk ke Eropa pada awal abad ketujuhbelas. Dibandingkan kelebihan teh dalam hal pengobatan, bangsa Eropa lebih memilih aroma kopi. Hanya diantara beberapa golongan kecil dari kaum bangsawan, yang mempopulerkan teh.

Masuknya Teh ke Eropa
Pada awal abad ketujuh belas pedagang dari bangsa Belanda dan Portugis pertama kali memperkenalkan teh ke Eropa. Pedagang Portugis mengirimkan dengan kapal dari pelabuhan Cina, Macau, sedangkan pedagang Belanda membawanya dari Indonesia ke Eropa.
Minuman baru yang datang bersamaan dengan muatan sutera dan rempah-rempah ini tidak mengalami sukses dalam sekejap.
Bangsa Eropa mencicipi teh, tetapi mereka lebih memilih aroma kopi. Sedangkan pedagang Inggris menunggu hingga tahun 1652 sebelum akhirnya mulai memperdagangkan teh.
Bangsa Rusia merupakan penggemar awal teh. Teh yang mereka konsumsi datang melalui jalur darat dari Cina menggunakan kereta yang ditarik oleh unta.
Ketika penggemar teh di Rusia meningkat, barisan unta yang membawa teh semakin memanjang.
Pada akhir abad kedelapan belas, beberapa ribu kereta yang ditarik unta, kira-kira 200-300 kereta pada satu saat menyeberangi perbatasan Cina.
Jalur kereta api lintas Siberia menggantikan kereta yang ditarik unta, tetapi perjalanan romantik tersebut menyisakan ingatan yang popular atas campuran lembut teh hitam Cina yang terkenal sebagai Karavan Rusia.

Kemajuan Melalui Kerajaan
Pada abad ketujuhbelas di Eropa, tak satupun yang menolong penjualan teh selain pelanggan dari keluarga kerajaan.
Acara minum teh menjadi istimewa pada tahun 1662, ketika Raja Charles II dari Inggris menikah dengan Catherine dari Braganza, seorang putri berkebangsaan Portugis dan seorang penggemar teh. Catherine mengawali tradisi minum teh dalam istana, dengan menggunakan mangkuk dan teko teh transparan buatan Cina – dan segera para anggota istana lain mengikuti caranya.

Pada saat itu harga teh dinilai mahal, namun sekarang sudah menjadi umum. Seketika teh menjadi mode dan eksklusif. Menurut sudut pandang kaum bangsawan, hal tersebut merupakan sesuatu yang menarik.

Pada abad ketujuh belas di Eropa, teh merupakan produk praktis yang memiliki kegunaan besar. Kebanyakan air tidak layak diminum. Bagi yang ingin menghindari penyakit, pilihan yang ada tidak membangkitkan semangat: secangkir air mendidih, atau bir yang cukup kuat untuk membunuh bakteri.
Di Inggris dan beberapa negara, dimana bir adalah minuman yang umum untuk sarapan, teh menjadi altenatif lain yang disambut baik. Pada akhirnya teh menjadi pemuas dahaga yang hangat dan menyegarkan, penuh rasa, dan aman untuk diminum.
Pada abad kedelapan belas di keluarga kaya, minum teh merupakan acara dalam perayaan besar.
Daun teh yang bernilai tinggi seringkali disimpan dalam kotak penyimpanan yang berkunci, dimana hanya ada satu kunci.
Sekali atau dua kali dalam seminggu, nyonya rumah akan membuka kuncinya dan menghidangkan teh untuk suguhan dalam keluarga, atau untuk memberi kesan pada tamu istimewa.
Teh disajikan dengan porselin yang memiliki mutu baik, yang menandakan tingkat kekayaan, selain untuk menambah arti dari perayaan. Hal ini juga merupakan kesempatan bagi para wanita untuk memamerkan kulit mereka yang pucat dan struktur tulang yang lembut dibandingkan porselin Cina. Dua atribut ini merupakan tolok ukur kemurnian seorang wanita pada saat itu.

Kehidupan sosial pada awal pertengahan abad kedelapan belas beralih dari kebiasaan seperti kedai kopi digantikan dengan kebun teh. Kebun teh menjadi seperti surga: pohon-pohon di tepian jalan, lentera yang menerangi jalan setapak, musik, tarian, kembang api, dan makanan enak ditemani dengan secangkir teh yang nikmat.
Kebun teh tidak hanya tempat yang menyenangkan, tetapi juga merupakan tempat untuk pertemuan sosial. Di tempat eksotis ini, keluarga kerajaan dan rakyat biasa dapat berjalan bersama.
Konsumsi teh meningkat secara dramatis selama awal abad kesembilan belas. Mode dan penurunan harga membangun pasar yang sulit dipenuhi oleh para pemasok barang. Untuk menerobos monopoli dari Cina, perdagangan teh beralih ke India untuk mengisi kesenjangan.
India
Ketika konsumsi teh meningkat pada awal abad kesembilan belas, Perusahaan India Timur mencari sumber persediaan baru. Sejak bangsa Cina memonopoli penamanan teh, solusinya adalah dengan menanam teh dimana-mana.
Percobaan pertama dengan bibit teh dari Cina dikelola di Assam, timur laut India. Tetapi eksperimen ini tidak berhasil, meskipun bibit yang sama tumbuh dengan baik di Darjeeling, India bagian utara.
Kemudian pada tahun 1820, para ahli tumbuh-tumbuhan menemukan tumbuhan lokal yang belum teridentifikasi. Mereka mengirim contoh daun ke London untuk dianalisis. Contoh daun tersebut dengan segera dikenali sebagai teh – tanaman yang pada mulanya tidak dikenal di India – kemudian lahirlah industri teh India.

Pengemasan
Sampai pada tahun 1826, teh selalu dijual secara lepas. Hal ini mengundang niat jahat pengusaha toko untuk mengganti aroma teh dengan bahan tambahan. Pada tahun 1826, John Horniman mengembangkan (pre-sealed )pra penutup, kemasan teh dengan penutup dari timah, dimana hal ini tidak segera menyenangkan para penjual. Mereka lebih memilih untuk meningkatkan keuntungan dengan kebiasaan yang sudah ada. Horniman kemudian mencoba cara lain untuk memasarkannya. Dia menambahkan pesan kesehatan pada kemasan teh dan menjualnya ke apoteker dan ahli obat. Orang-orang ini dan pelanggannya jauh lebih bisa menerima pendekatan ini.
Keberadaan teh celup berasal dari kejadian yang tidak disengaja. Seorang pengimpor teh dari New York bernama Thomas Sullivan mengirimkan contoh teh kepada para pelanggannya dalam kantung sutera kecil. Para pelanggan ini menyukai cara yang mudah ini, kemudian selanjutnya menghendaki semua teh untuk mereka dikemas dalam kantung.

Setelah 5.000 tahun, konsumsi dan produksi teh terus meningkat. Di dunia, secara kasar tiga juta ton teh dipanen setiap tahunnya.
Ada dua faktor yang saat ini mengendalikan pasar internasional. Di negara-negara berkembang, minum teh ditiru dari bangsa Eropa seperti yang mereka lakukan tiga abad yang lalu. Cara yang nikmat untuk meminum air dengan aman. Di negara-negara berkembang, keinginan akan variasi dan aroma baru meningatkan konsumsi teh secara khusus.

Teh Putih Bermanfaat sebagai Antioksidan

Dari berbagai jenis teh yang beredar, Teh putih (white tea) dipercaya dapat berfungsi sebagai Antioksidan yang baik dalam menetralkan dampak radikal bebas dalam tubuh.
Tanpa disadari radikal bebas dapat masuk ke tubuh kita melalui teriknya matahari saat kita beraktivitas diluar ruangan. Ini dikarenakan radikal bebas mengambil elektron dari sel kulit sampai sel tersebut mati.
Asap rokok, sering makan makanan yang digoreng dan polutan lain dapat menyebabkan kulit bertambah kusam. Jika dibiarkan kulit akan rusak dan mengalami penuaan dini dan jika tubuh kita mendapatkan cukup antioksidan, fungsi kekebalan sel-sel kulit pun dapat meningkat.
White tea (teh putih) merupakan jenis teh yang memiliki kadar antioksidan tinggi, karena hanya melalui sedikit proses pengolahan dibandingkan dengan teh lainnya. White tea diambil hanya dari kuncup daun pilihan yang dipetik sebelum benar-benar mekar, sehingga kandungan katekin (antioksidan) pada white tea berada pada kondisi terbaik. (http://bratakusuma.wordpress.com/)